Sabtu, 16 Juli 2016

Menghafal AL-Qur'an Meningkatkan Prestasi Belajar



Menghafal al-qur’an, selama ini dianggap menjadi beban dan hambatan. Banyak orang yang masih ragu untuk menghafal al-quran karena mereka menganggap menghafal al-quran adalah hal yang sangat berat dan banyak menyita waktu belajar.
Kebanyakan orang tua masih belum mengetahui manfaat menghafal Al-Quran, mereka menganggap pendidikan di sekolah lebih penting untuk masa depan anak. Orang tua lebih memilih mensekolahkan anaknya disekolah-sekolah favorit dibandingkan menempatkan anak-anaknya untuk menghafalkan Al-Qur’an.
Sebagian lagi dikalangan masyarakat menganggap bahwa sekolah sambil menghafal Al-Quran adalah hal yang memberatkan untuk dilakukan secara bersamaan. Jika dilakukan secara bersamaan, mereka khawatir tidak bisa menjalankan kedua-duanya yaitu kekhawatiran akan prestasi belajar ataupun hafalan yang tercerai berai.
Sebagian kaum muslimin ternyata masih banyak yang belum memahami mengapa mereka perlu untuk menghafal Al-Quran. Bahkan ada yang mengatakan “mengapa kita bangga dengan anak-anaak yang hafal Qur;an yang natobene bukan bahasa kita? Bukankah lebih baik mengajarkan mereka membaca terjemahannya agar bisa menerapkan nilai luhur di dalamnya?”
Kebanyakan orang tua minim pemahaman tentang keutamaan Al-Qur’an maupun keutamaan menghafalnya. Pemikiran mereka masih cenderung pada memahami arti dan nilai  luhur Al-Qur’an lebih baik dibanding menghafal Al-Quran tanpa memahami isi kandungan dalam Al-Qur’an.
Berdasarkan pengamatan terhadap para penghafal Al-Qur’an justru banyak yang bisa digali dari proses menghafal Al-Qur’an itu sendiri, mulai dari proses atau cara menghafal Al-Qur’an yang kini bisa dipelajari dengan cara yang menyenangkan, yaitu menghafal sembari bersekolah formal, hingga ke manfaat dari belajar dan menghafal Al-Qur’an itu sendiri. Beberapa manfat menghafal Al-Qur’an selain mendapatkan keutamaan di dunia dan akhirat, mendapatkan kemuliaan dari nabi Muhammad SAW., menghafal alqur’an juga bisa melatih daya konsentrasi, menstimulus otak dan tingkat kecerdasan, menumbuhkan kedisplinan, menjadi pribadi yang lebih baik, meningkatkan kemampuan berbahasa, dan  menentramkan hati.
1.      Melatih daya konsentrasi
Menghafal Al-Qur’an dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Menurut Profesor Psikologi di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud al-Islamiyah  di Riyadh, Dr. Abdullah Subaih dengan menghafal Al-Qur’an maka siswa akan terlatih untuk berkonsentrasi karena untuk menghafal ayat-ayat Al-Quran seseorang tidak boleh lengah dan lepas berkonsentrasi agar dapat menghafal dengan baik. Kita tahu bahwa pendidikan formal juga dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk mempelajarinya. Sehingga dengan menghafal Al-Quran akan terlatih untuk berkonsentrasi yang tinggi.
2.      Menstimulus otak dan tingkat kecerdasan
orang yang terbiasa menghafal Al-Qur’an, maka sel-sel otak dan badannya aktif dan menjadi lebih kuat dari orang yang mengabaikannya. Semakin banyak orang menggunakan otaknya maka semakin banyak pula sel-sel otak yang terhubung, sehingga menyebabkan semakin cerdas pula orang tersebut.
3.      Menumbuhkan kedisiplinan
Manfaat lain dari menghafal Al-Qur’an adalah menumbuhkan kedisiplinan dalam diri seseorang. Para tahfidz harus pandai-pandai memanajemen waktu dengan baik. Membagi porsi waktu antara aktifitas menghafal dan aktifitas keseharian. Dalam aktifitas menghafal, ia harus membagi kapan waktu untuk menghafal, tasmi’ (memperdengarkan hafalan), dan murojaah (mengulang kembali hafalan yang sudah dihafal). Belum lagi, aktifitas yang harus dilakukan oleh anak yang menghafal sambil sekolah. Ia juga harus pandai-pandai mengatur waktu antara prioritas menghafal dan prioritas sekolah. Berdasarkan pembiasaan untuk membagi waktu dengan baik, secara otomatis akan menumbuhkan kedisiplinan dalam pribadi seseorang.
4.       Menjadi pribadi yang baik
Orang yang menghafal Al-Qur’an akan terbiasa belajar keseriusan dalam hidup serta belajar mengatur hidup. Tidak asal melangkah dan mengambil keputusan. Seorang yang menghafalkan alqur’an akan merasa memiliki tanggung jawab untuk senantiasa menjaga. menjaga dalam artian disini tidak sebatas menjaga hafalan saja akan tetapi menjaga perilaku dan sikap sebagai seorang penghafal alqur’an selain itu, ia akan  berusaha untuk mengamalkan dan mengajarkannya. Seperti hadits Nabi Muhammad SAW. Yang artinya “ sebaik-baik kalian adalah yang belajar alqur’an dan mengajarkannya”.
5.      Meningkatkan kemampuan berbahasa
Bahasa adalah simbol bunyi yang diucapkan sehari-hari sebagai cara berkomunikasi antar satu dengan yang lain.
6.      Menentramkan jiwa
Al-Qur’an adalah sebaik-baiknya bacaan bagi orang mukmin. Baik di kala senang maupun susah, di kala gembira maupun sedih. Bahkan membaca Al-Qur’an bukan saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya. Bancaan Al-Quran dapat memberikan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit bagi orang yang membaca dan mendengarkannya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra’ ayat 82:
ãAÍit\çRur z`ÏB Èb#uäöà)ø9$# $tB uqèd Öä!$xÿÏ© ×puH÷quur tûüÏZÏB÷sßJù=Ïj9   Ÿwur ߃Ìtƒ tûüÏJÎ=»©à9$# žwÎ) #Y$|¡yz
 Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
 Berdasarkan beberapa manfaat menghafal alqur’an diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa menghafal alqur’an mempunyai efek yang baik dalam mengembangkan kentrampilan dasar serta meningkatkan prestasi. Beberapa kasus membuktikan bahwa bila anak dilatih menghafal Al Quran, prestasi belajarnya juga akan meningkat. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata prestasi belajar peserta didik antara mereka yang menghafal Al-Qur’an dengan yang tidak menghafal Al-Qur’an. Orang yang terbiasa menghafal al-Qur’an, maka ia akan belajar keseriusan dalam hidup, serta belajar menata dan mengatur hidupnya.
Ketika orang tua telah mengingingkan anaknya untuk menghafal Al-Qur’an, maka lebih baik sejak dini, terbukti dari beberapa imam besar seperti imam Syafi’i, Ibnu Sina, imam Hambali, Umar bin Abdul Aziz, Ibn Khaldun adalah imam-imam yang sudah hafal alquran dalam usia yang masih belia. Ketika beranjak dewasa dan matang, atas kehendak Allah, imam-imam tersebut menjadi ilmuwan, politisi, dan orang yang sangat berpengaruh pada zamannya.
Berbicara pendidikan tanpa Al-Qur’an sama artinya berbicara tentang membangun manusia tanpa petunjuk dan arah, maka akan mengalami kesesatan. Hal itu terlihat seperti yang terjadi pada saat ini, berbicara pendidikan hanya sampai pada upaya mengantarkan peserta didik menjadi berpikiran cerdas dan terampil. Selanjutnya, apakah dengan cerdas dan terampil sekaligus mereka akan berbudi pekerti luhur, adil, jujur dan peduli pada lingkungan, ternyata belum tentu. Sebab, kenyataan sehari-hari yang dapat dilihat menunjukkan bahwa tidak sedikit orang berhasil menjadi pintar, tetapi lupa akan orang lain dan bahkan juga lupa pada dirinya sendiri. Maka dari itu jangan ragu untuk menghafal Al-Qur’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar