Sabtu, 16 Juli 2016

Makalah Perbandingan Agama Agama Kristen



AGAMA KRISTEN
(Kajian Historis,Teologi, Pembawa, Kitab Suci, Ajaran dan Perspektif dalam Agama Islam)
Makalah
Dipresentasikan pada Mata Kuliah: Perbandingan Agama
Semester Genap
Dosen Pengampu: Dr. H. AH. Choiron, M.Ag.
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/0/03/Logo_STAIN_Kudus_Jawa_Tengah.jpg
Disusun Oleh:
Kelompok       : VI
Nurul Firdausiyah    : 1310110196
Nurul Hidayatun N.  : 1310110198
Naila Shifwah            : 1310110213
Ida Aisyah                  : 1310110227

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Agama merupakan pedoman bagi manusia dalam  menjalani kehidupannya agar lebih terarah, teratur dan tidak menjadikan hidupnya kacau balau. Selain iu agama memiliki peran dalam hubungan sosial seperti menjalin hubungan sesama umat manusia dengan berpedoman norma agama.
Pemeluk agama Kristen adalah terbesar kedua setelah pemeluk agama Islam di Indonesia. Agama ini dibawa oleh Yesus (Nabi Isa as). Dalam perkembangannya Agama Kristen mengalami perpecahan, yang kemudian melahirkan beberapa sekte-sekte dalam Kristen. Salah satu diantaranya yaitu Protestan.
Allah menciptakan manusia dengan beraneka ragam bentuk, suku, ras yang berbeda. Namun di balik perbedaan dibutuhkan  rasa saling menghormati maupun saling menghargai. Di antara perbedaan yang sering menimbulkan konflik adalah masalah perbedaan agama. Dalam menyikapi hal-hal seperti inilah kita perlu mendalami dan mempelajari tentang perbandingan agama dalam hal ini yaitu agama Kristen , supaya  kita dapat mengetahui perbedaan atau persamaan yang diyakini oleh selain agama Islam. Sehingga diharapkan menciptakan iklim kerukunan antar umat beragama. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas secara singkat mengenai agama Kristen, baik itu berupa kajian historis, teologi, pembawa, kitab suci, ajaran serta agama Kristen dalam perspektif agama Islam

B.     Permasalahan
1.      Bagaimana kajian historis dan teologi agama Kristen?
2.      Bagaimana pembawa, kitab suci dan ajaran atau sakramen agama Kristen?
3.      Bagaimana agama Kristen dalam perspektif agama Islam?






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kajian Histotis dan Teologi Agama Kristen
1.    Kajian Historis Agama Kristen
Kristen berasal dari kata “Christos” dalam bahasa Yunani, lalu berubah menjadi “Christus” dalam bahasa latin. Christos ini terjemahan dari bahasa Ibrani “Masiah”, yang kemudian lebih dikenal oleh kalangan Kristen dengan sebutan Mesiah. Sedangkan Al-Qur’an menyebutnya “al-Masih” artinya “yang diurapi atau “yang diminyaki” dengan minyak wangi dalam suatu upacara keagamaan. Al-Qur’an menyebut agama Kristen dengan nama Nasrani yang berasal dari kata “Nashirah” (Nazaret), tempat kelahiran Nabi Isa. Juga sering disebut dengan agama “Masehi” yang diambil dari kata “ al-Masih”.[1]
Nama Kristen ini baru timbul beberapa tahun lamanya sepeninggal Isa, yaitu ketika agama ini disiarkan keluar dari negeri Yahudi (Israel) dengan mempergunakan bahasa Yunani sebagai bahasa pokok agama. Mula-mula kata-kata Kristen ini hanya dikenal orang di Antiokia, jauh disebelah utara Yudea. Kemudian istilah Kristen terkenal diseluruh dunia, yang dasar penyiarannya berdasarkan tulisan-tulisan dari bahasa Yunani.[2] Sedangkan istilah Masehi dikenal didaerah yang penyiarannya berdasarkan tulisan Bahasa Arab dan daerah-daerah yang dipengaruhinya. Adapun istilah Nasrani terkenal di daerah Timur atau menjadi istilah yang diberikan oleh umat Islam kepada agama tersebut.[3]
Semua istilah ini sudah meliputi bagian golongan atau sekte-sekte dalam agama itu. Misalnya, Gereja tradisonal mencakup agama Katolik, Ortodok Yunani dan Ortodok Mesir. Sedangkan Gereja Reformasi atau Protestan yang pecah menjadi puluhan sekte seperti Pantekosta, Adven, Bala Keselamatan, Injil Sepenuh, Bethel Hari Ketujuh, Yehova dan lain sebagainya.[4]
Pada awal mulanya, orang-orang Protestan adalah pengikut gereja Roma Katholik, kemudian memisahkan diri dan mendirikan gereja sendiri, yang disebut gereja Protestan atau “Gereja Kristen Protestan”. Pengakuan terhadap gereja Protestan sebagai gereja baru disamping gereja Roma diakui pada perdamaian agama di Augusburg Jerman pada tahun 1555 Masehi.[5]
Gereja Protestan disebut juga gereja Reformasi. Nama reformasi ada hubungannya dengan cita-cita yang terkandung dalam cita-cita gereja ini, yakni ingin mengadakan pembaruan terhadap agama Kristen supaya kembali kepada ajaran asli Alkitab dan ajaran Yesus Kristus. Karena di pandang banyaknya penyelewengan dalam gereja Roma Katholik. Reformasi ini dipimpin oleh tokoh Teologi yang bernama Martin Luther, Calvin dan Zwingli.[6]
2.    Teologi Agama Kristen
Rahasia Tuhan Tritunggal yang kudus ini adalah merupakan pokok kepercayaan agama Masehi. Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah tiga pribadi. Ketiga pribadi itu sudah mewahyukan dirinya pada pemandian Yesus. Bapa telah mengutus Putra ke dunia, putera telah menjadi manusia dan telah menebus dosa kita, Roh Kudus telah turun atas gereja dan mensucikan kita. Kita telah dipermandikan atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.[7]
Ketiga pribadi ini masing-masing adalah sungguh Allah seperti Bapa demikian Putera dan Roh Kudus adalah maha kudus dan maha kekal. Karena itu Bapa, Putera dan Roh Kudus disembah dan dimuliakan yang sama. Tetapi pribadi itu hanyalah satu Allah saja, mempunyai satu pengetahuan Ilahi, satu kehendak Ilahi, satu kehidupan Ilahi dalam kebahagian yang tak terhingga. Allah yang Esa dalam tiga pribadi itu kita sebut Allah Tritunggal Yang Maha Kudus.[8]
Kebesaran Allah yang Esa dalam tiga pribadi itu adalah rahasia iman kita yang paling besar, kita tidak dapat memahaminya, untuk itu diperlukan akal Ilahi. Akal kita belum lagi dapat memahami semua ciptaan yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, apalagi mau menduga Allah. Kita tak akan mengetahui, bahwa dalam Allah itu ada tiga pribadi, sekiranya Kristus tidak mewahyukan rahasia itu kepada kita..[9]
Di dalam Al-Kitab dan didalam iman Rasul dikatakan tentang Allah Bapa, tentang Yesus Kristus dan tentang Roh Kudus. Itu sekali-kali tidak berarti, bahwa kita percaya kepada tiga Tuhan. Bersama-sama dengan umat Israil Gereja mengaku bahwa hanya ada satu Allah yang Esa adanya.[10]
Tetapi Allah yang Esa itu memperkenalkan dirinya sebagai Allah di atas kita (Allah Bapa), sebagai Allah bersama Kita (yakni di dalam Yesus Kristus), dan sebagai Allah di dalam kita (yakni Roh Kudus). Ketiga-tiganya tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain, namun dibeda-bedakan juga. Itulah yang dimaksudkan dengan istilah Tritunggal. Dengan istilah itu sekali-kali tidak dimaksudkan bahwa kita sanggup memecahkan rahasia tentang diri Allah. Hakikat Allah tak dapat ditangkap dengan akal budi manusai atau diterangkan dalam satu rumus.[11]

B.     Pembawa, Kitab Suci dan Ajaran Agama Kristen
1.      Pembawa Agama Kristen
Rasul yang membawanya ialah Nabi Isa a.s. dan nasab Nabi Isa a.s. menurut injil atau perjanjian baru, adalah anak Maria (Maryam) dari suku Yuda dan berasal dari keturunan Nabi Dawud.[12] Orang tuanya bernama Yusuf, tukang kayu yang tinggal di Nazaret, ibunya bernama Maria (Maryam).
Kehamilan Maria bukan karena hubungan kelamin dengan Yusuf, tetapi karena Roh Kudus dari Allah, pada saat itu Yusuf baru berada pada tahap bertunangan. Yusuf menaruh curiga pada Maria, namun datanglah Malaikat mengabarkan bahwa Maria bukan hamil karena perbuatan seorang, tapi karena dikehendaki Tuhan.[13]
Ketika ia berumur 30 tahun ia dibaptis oleh Yahya. Maka sejak itu ia menjalankan misi sucinya mengkhotbahkan ajaran-ajaran kepada bangsa Israel. Setelah 7 tahun menjalankan kerasulannya, maka ia ditangkap oleh Gubernur Romawi di Palestina, ia difitnah melawan Kaisar Romawi. Setelah ditangkap, lalu dipenjarakan dan kemudian dijatuhi hukuman mati diatas tiang salib.[14] Jadi menurut kepercayaan Kristen, Yesus benar-benar mati disalib dan penderitaanya itu tidak lain adalah karena demi untuk menebus dosa-dosa manusia.
2.      Kitab Suci Agama Kristen
Kitab suci bagi orang Kristen adalah Bibel terdiri dari Taurat dan Injil secara bersama-sama. Taurat dinamakan Perjanjian Lama, dan Injil dinamakan Perjanjian Baru.[15]
Katholik membagi perjanjian lama menjadi 46 risalah sedangkan Protestan membagi Perjanjian lama menajdi 39 risalah saja.[16] Perjanjian Baru terdiri atas 27 risalah yang dapat dibagi dua bagian yaitu:
a.    Bagian sejarah, bagian ini terdiri atas Injil yang empat: Injil matius, Injil Markus, Injil Lukas, Injil Yahya. Juga terdiri atas risalah Kisah Rasul-Rasul yang ditulis oleh Lukas. Injil-injil mengandung kisah riwayat hidup Isa dan sejarahnya, nasihat-nasihatnya, dan mukjizatnya. Risalah kisah Rasul-rasul mengandung kisah hidup guru-guru agama Kristen terutama sekali Paulus.[17]
b.    Bagian pengajaran, bagian ini terdiri atas risalah-risalah yang lain dan berjumlah 21 buah. Risalah-risalah ini terbagi menurut penulisnya sebagai berikut: 14 risalah ditulis oleh Pulus, 3 risalah ditulis oleh Yahya, 2 risalah ditulis oleh petrus, 1 risalah ditulis oleh Yakub, 1 risalah ditulis oleh Yahuda.[18]
Gereja Kristen hanya mengakui kebenaran dan kesucian Injil yang 4 saja; yaitu Injil Matius, Injil markus, Injil Lukas dan Injil Yahya.
a.     Injil Matius. Pengarang Injil ini adalah Santo Matius. Sebelum memeluk agama Kristen ia bernama Lewi bin Alpius al-Israily, sedang pekerjaan sehari-harinya memungut pajak di Kapernaun.[19] Injil Matius terdiri dari 28 fasal dan pokok-pokok isinya menguraikan tentang silsilah Yesus Kristius sejak Abraham (Nabi Ibrahim), cerita tentang kelahiran Yesus dan riwayat hidupnya, cerita tentang kebencian raja Herodes kepada Nabi Yahya, Cerita tentang tanda-tanda akan datangnya hari Kiamat, dan cerita tentang kebangkitan Yesus dari sebuah gua setelah terjadinya peristiwa salib.[20]
b.    Injil Markus. Nama pengarang Injil ini adalah Markus bin Maryam (Yahya Markus). Injil Markus terdiri dari 16 fasal dan pokok-pokok isinya yaitu riwayat pekerjaan Nabi Yahya pembaptis, riwayat Isa al-Masih dan cerita tentang tanda-tanda akan datangnya hari Kiamat.[21]
c.     Injil Lukas. Injil Lukas diletakkan pada bagian ketiga dalam kumpulan kitab Perjanjian Baru. Nama pengarang Injil ini adalah Lukas sendiri. Lukas adalah seorang tabib mubaligh dari Yunani yang bertugas di Antiokia (Syria) dan memeluk agama Kristen dengan perantaraan Paulus. Ia merupakan salah satu pembantu Paulus yang sangat setia.[22]
d.    Injil Yahya. Injil Yahya diletakkan pada bagian keempat dari kitab Perjanjian Baru. Pengarang Injil ini adalah Yahya bin Zabdi (Yohannes Bin Zabedeus). Injil Yahya terdiri dari 21 fasal dan pokok-pokok isinya yaitu cerita tentang penjelmaan Yesus sebagai Kalam Allah, riwayat Yahya dan Yesus dan percakapan dan amanat Yesus jkepada Petrus untuk memimpin Bani Israil setelah beliau disalib.[23]
3.    Ajaran atau Sakramen Agama Kristen
a.      Ajaran Agama Kristen
1)      Ajaran tentang Iman
      Berdasarkan Perjanjian Lama iman berarti “mengamini dengan seluruh pribadi hidup akan segala pernyataan Tuhan Allah yang dinyatatakan dengan firman dan perbuatannya”. Sedangkan dalam Perjanjian Baru, Iman berarti “dengan seluruh pribadi dan hidup mengamini pernyataan Tuhan Allah bahwa ia sudah mendamaikan orang berdosa dengan dirinya sendiri di dalam Tuhan Yesus Kristus”. Berdasarkan pengertian iman dalam Al-kitab di atas, maka umat Kristen telah berhasil merumuskan “pengakuan iman” mereka atau “credo”, disebut juga dengan “pengakuan iman rasuli” atau “syahadat rasuli” atau “syahadat  dua belas.[24]
2)      Ajaran tentang Ketuhanan
Ajaran ketuhanan dalam ajaran Kristen adalah sebagaimana yang terkandung dalam rasuli yaitu Tritunggal yang ketiga-tiganya adalah pribadi Allah dan ketiga pribadi itu adalah Allah. Meskipun terdiri dari tiga pribadi namun hanya satu Allah, yang masing-masing mempunyai suatu pengetahuan Ilahi, satu kehendak Ilahi, satu kehidupan Ilahi, sehingga disebut dengan Tritunggal yang Maha Kudus.[25]
3)      Ajaran tentang Manusia
Menurut ajaran Kristen, manusia yang lahir ke dunia sudah menanggung dosa warisan. Karena Adam dan Hawa telah berbuat dosa yakni melanggar larangan Tuhan di surga. Adam lalu diturunkan ke dunia sebagai hamba yang telah ternoda dosa, dan ini berlangsung turun-temurun sampai anak cucunya. Dengan demikian hidup manusia penuh dengan dosa-dosa yang tidak mungkin dirinya sendiri dapat menebusnya tanpa pertolongan Yesus Kristus yaitu melalui penyaliban.[26]
4)      Ajaran tentang Escathology
Escathology adalah ajaran tentang kejadian-kejadian pada hari akhir. Seseorang apabila telah meninggal dunia, akan kembali ke kehidupan pengadilan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan segala yang pernah ia pikirkan, ia perkatakan dan segala yang pernah ia lakukan. Setelah terjadi pengadilan tersebut, maka roh manusia akan pergi, entah ke surga, neraka atau api penyucian.[27]
Adapun prinsip-prinsip ajaran yang terpenting dalam gereja Protestan antara lain adalah:
a)      Menjadikan kitab suci sumber satu-satunya bagi gereja dan semua hukum-hukum yang tidak tersebut di dalamnya ditolak.
b)      Setiap orang mempunyai hak membaca dan menafsirkan Alkitab.
c)      Gereja-gereja Protestan tidak mempunyai hak pimpinan umum. Setiap gereja mempunyai pimpinan sendiri.
d)     Gereja tidak mempunyai hak mengampuni dosa.
e)      Menerjemahkan Alkitab ke bahasa-bahasa lain sehingga dapat dibaca oleh orang lain sekalipun berlainan bahasa, sehingga sembahyang dan doa dilakukan dengan bahasa yang dimengerti.
f)       Tidak ada hubungan santapan malam dengan tubuh dan darah Kristus dan itu hanyalah peringatan.
g)      Tidak mengakui hidup membujang (cellibet) dan boleh melakukan perkawinan.
h)      Tidak diadakan patung dan gambar di dalam gereja.[28]
b.      Sakramen Agama Kristen
1)      Pembaptisan
Semua golongan agama Kristen sama sepakat mengenai keharusan pembaptisan ini.[29] Pembaptisan adalah sebuah upacara penyucian dan pembaiatan kuno yang dipraktekkan secara luas oleh banyak komunitas agama. Dalam Kristen pembaptisan ini menandakan suatu identitas baru, inisiasi atau kelahiran sebuah komunitas dan kehidupan suci yang baru.[30] Pembaptisan dilakukan untuk mensucikan jiwa seseorang yang memeluk agama Kristen. Dengan dibaptisnya seseorang berarti ia telah diisi dengan jiwa kesucian, keimanan tentang agama yang dipeluknya.[31]
Sakramen ini dilakukan oleh Protestan atas orang-orang yang telah mencapai usia dewasa dengan memandikan mereka. Hal ini dilakukan sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Yahya yang memandikan Yesus sebagai upacara pembaptisan menjadi rasul Tuhan dengan air sungai Yordan pada waktu usia 30 tahun.[32]


2)      Perjamuan Suci
Perjamuan suci merupakan perbuatan suci yang dilaksanakan oleh Yesus bersama murid-muridnya ketika beliau akan mengalami hukuman disalib orang Yahudi. Perjamuan suci berupa roti dan anggur.[33] Protestan membedakan antara perjamuan suci dengan misa suci. Karena misa suci sebagai upacara kafir. Sebenarnya korban misa itu merupakan kelanjutan dari pada sakramen perjamuan suci. Hanya saja tujuan dari korban misa adalah memperingati serta ikut bela sungkawa dengan disertai doa-doa atas pengorbanan seseorang. Hal ini dianggap oleh Roma Katholik sebagai kayu salib adalah korban yang sebenarnya, sedangkan korban misa adalah korban yang relatif, karena yang pertama terjadi aliran darah Yesus di tiang salib, sedang yang kedua tidak ada darah mengalir, tetapi bagi Roma Katholik, korban yang kedua ini adalah benar dan sejati.[34]
Pandangan demikian berdasarkan atas putusan konsili Trente yang berbunyi: ”Bahwa barang siapa yang mengatakan bahwa korban misa suci bukan korban yang sejati dan betul, terkutuklah”.[35] Gereja Protestan menolak keputusan konsili Trente tersebut, dengan alasan korban darah Isa tidak dapat diulangi dengan korban misa, maka hal itu berarti meniadakan korban Kristus yag telah dilakukan untuk selama-lamanya.[36]
C.    Agama Kristen dalam Perspektif Agama Islam
1.    Tritunggal
Pandangan Islam tentang Tritunggal ialah sebagaimana dalam Al-Qur’an, Surat Al-Maidah ayat 72 dan 73:
ôs)s9 txÿŸ2 šúïÏ%©!$# (#þqä9$s% žcÎ) ©!$# uqèd ßxŠÅ¡yJø9$# ßûøó$# zOtƒótB ( tA$s%ur ßxŠÅ¡yJø9$# ûÓÍ_t7»tƒ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) (#rßç6ôã$# ©!$# În1u öNà6­/uur ( ¼çm¯RÎ) `tB õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ ôs)sù tP§ym ª!$# Ïmøn=tã sp¨Yyfø9$# çm1urù'tBur â$¨Y9$# ( $tBur šúüÏJÎ=»©à=Ï9 ô`ÏB 9$|ÁRr& ÇÐËÈ   ôs)©9 txÿŸ2 tûïÏ%©!$# (#þqä9$s% žcÎ) ©!$# ß]Ï9$rO 7psW»n=rO ¢ $tBur ô`ÏB >m»s9Î) HwÎ) ×m»s9Î) ÓÏnºur 4 bÎ)ur óO©9 (#qßgtG^tƒ $£Jtã šcqä9qà)tƒ £`¡¡yJus9 šúïÏ%©!$# (#rãxÿx. óOßg÷YÏB ëU#xtã íOŠÏ9r& ÇÐÌÈ  
Artinya: “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata : bahwa Allah itu ialah Al-Maih putera Maryam, padahal Al-Masih sendiri berkata: Hai Bani Israil sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan  (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirla orang-orang yang mengatakan: Bahwasanya Allah salah seorang dari tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan disentuh siksaan yang pedih”.
Selanjutnya dalam Surat Al Maidah ayat 75:
$¨B ßxŠÅ¡yJø9$# ÚÆö/$# zOtƒötB žwÎ) ×Aqßu ôs% ôMn=yz `ÏB Ï&Î#ö7s% ã@ߍ9$# ¼çmBé&ur ×ps)ƒÏdϹ ( $tR%Ÿ2 ÈbŸxà2ù'tƒ tP$yè©Ü9$# 3 öÝàR$# y#øŸ2 ÚúÎiüt6çR ÞOßgs9 ÏM»tƒFy$# ¢OèO öÝàR$# 4¯Tr& šcqä3sù÷sムÇÐÎÈ  
Artinya: “Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa Rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, keduanya biasanmemakan makanan. Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskna kepada mereka (Ahli Kitab) tenda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu)”.
Yesus (Nabi Isa) bukan tuhan tetapi manusia. dia adalah seorang Rasul dan Nabi Allah. Dia diangkat menjadi utusan untuk memperbaiki bangsa Israel. Dia tidak membawa aturan baru, meskipun wahyu ketuhanan (Kitab Suci) diberikan kepadanya. Dalam arti aturan atau ajaran yang dibawa Nabi Isa tidak berbeda dari yang telah dibawa oleh Rasul-Rasul sebelum dia yaitu mengesakan Allah.[37]
Islam mengajarkan keesaan Allah yang mutlak. Allah ialah Tuhan yang kepadaNya kita memohon dan mengharap atas tiap-tiap kebutuhan kita. keesaanNya tidak mengizinkan ia dipersamakan dengan apapun juga dalam bentuk apapun. Iat idak berputera dan diputerakan atau terdiri dari oknum-oknum. Islam tidak mengajarkan ada Allah Bapa dan ada Tuhan putera.
Menurut Islam dalam Al-Qur’an, tidak ada yang menyamai Allah dan Dia tidak terbagi-bagi kekuasaanNya dengan siapa pun juga. Allah berdiri sendiri, tidak memerlukan bantuan dari siapa dan apapun juga. Ketuhanan Allah tidak karena dipilih atau diangkat atau dipaksakan oleh siapapun.
2.    Penyaliban Isa Al-Masih
Menurut Al-Qur’an Nabi Isa tidaklah disalib, tetapi diserupakan seseorang kepadanya di mata orang banyak. Firman Allah dalam Al-Qur’an:
... $tBur çnqè=tFs% $tBur çnqç7n=|¹ `Å3»s9ur tmÎm7ä© öNçlm; 4 ... ÇÊÎÐÈ  
Artinya: “... Mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka ...” (QS.  An-Nisa’:157)
Kalau Nabi Isa tidak disalib, kemudian bagaimanakah pandangan Islam dalam hal ini? Dalam hal ini para mufassir Al-Qur’an sebagian besar menyatakan, bahwa Tuhan mengangkat Nabi Isa roh dan tubuhnya bersama-sama. Ahli tafsir mengatakan bahwa Nabi Isa tetap hidup sehingga ia dimatikan Tuhan sebagaimana Ia mematikan nabi-nabi-Nya yang lain dan mengangkat rohnya kepada-Nya sebagaimana diangkat-Nya roh-roh Nabi-nabi yang lain juga.
3.        Kitab suci Bibel.
Pendirian Islam terhadap Bibel dengan tegas telah dinyatakan dalam ayat Al-Qur’an yaitu:
×@÷ƒuqsù tûïÏ%©#Ïj9 tbqç7çFõ3tƒ |=»tGÅ3ø9$# öNÍkÏ÷ƒr'Î/ §NèO tbqä9qà)tƒ #x»yd ô`ÏB ÏYÏã «!$# (#rçŽtIô±uŠÏ9 ¾ÏmÎ/ $YYyJrO WxŠÎ=s% ( ×@÷ƒuqsù Nßg©9 $£JÏiB ôMt6tGŸ2 öNÍgƒÏ÷ƒr& ×@÷ƒurur Nßg©9 $£JÏiB tbqç7Å¡õ3tƒ ÇÐÒÈ  
Artinya: “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh Keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.”(Al-Baqarah: 79)
Dalam keyakinan Islam Bibel versi sekarang merupakan hasil karya para pendeta Yahudi dan Kristen dan karenanya kitab-kitab itu bukan Wahyu Allah. Perjanjian Baru bukanlah suatu catatan dari keimanan, kehidupan, dan pengajaran Yesus.[38]

D.  Analisis
Agama Kristen merupakan agama terbesar kedua di Indonesia. Pada mulanya agama ini lahir dengan latar belakang adanya gerakan reformasi yang dipelopori oleh Marthin Luther. Dalam zaman pembaharuan (renaisance) Gereja Roma Katholik mendapat sorotan tajam dari tokoh-tokoh reformasi, karena Paus dalam menjalankan tugasnya bertindak di luar batas-batas yang sudah ditetapkan. Yaitu bertindak seperti raja-raja yang mengurus keduniaannya. Ia menganjurkan kepada seluruh umat Nashrani supaya membeli surat pengampunan atau penebusan dosa secara brsar-besaran guna mengisi kas Gereja.
Seorang pemimpin agama setingkat dunia; yaitu Paus; memberikan panutan dengan tindakan yang kurang pantas terhadap umatnya. Demi memenuhi kas gereja, ia mengeluarkan seruan agar umatnya membeli surat penebusan secara besar besaran. Karena pada saat itu umat Nahsrani sedang melakukan perang Salib yang membutuhkan dana yang besar sehingga Gereja mengalami krisis keuangan.  Daripada mengurus kepentingan umat dalam melaksanakan ajaran dan ritual agama, di sini Paus lebih menonjolkan kepeduliannya dalam mengurus hal yang berkaitan dengan urusan keduaniaan. Dalam merealisasikannya ia menyalahhgunakan otoritasnya sebagai pemimpin agama dunia dengan mengelurakan seruan dan anjuran seperti di atas. Karena Paus dianggap sebagai orang yang suci dan terhindar dari dosa, maka semua perkataannya dianggap sebagai hal yang perlu untuk dipatuhi. Seharusnya Paus menampilkan sosok pribadi yang bijaksana khusunya dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin agama bagi seluruh umat Nashrani sedunia, bukan malah sebaliknya. Tentu ini akan mengakibakan pertentangan dan perpecahan dalam Agama Nashrani sendiri.
Martin Luther kemudian menentang tindakan Paus tersebut dan diikuti oleh tokoh reformasi dari beberapa negara di Eropa. Gerakan ini memunculkan prinsip-prinsip ajaran Kristen yang berbeda dari ajaran Gereja Roma Katholik, diantaranya yaitu tidak tunduk kepada Paus di Vatikan dan setiap orang mempunyai hak membaca dan menafsirkan Alkitab. Prinsip ajaran ini kemudian malah memunculkan lebih banyak sekte-sekte atau aliran-aliran dalam Agama Kristen itu sendiri, karena tidak adanya koordinasi dalam Gereja Kristen. Berbanding terbalik dengan Gereja Katholik dan umatnya yang terlihat persatuannya, karena dikoornidani oleh satu pimpinan dunia. Seharusnya Kristen dalam menetapkan prinsip-prinsip ajarannya juga harus melihat akibat konsekuensi yang akan ditimbulkan ke depannya. Sehingga tidak terjadi perpecahan di antara umatnya. Padahal dalam realitas hal yang paling penting bagi umat beragama adalah persatuan dan kesatuan di antara pemeluknya, yang kemudian akan melahirkan keharmonisan di antara mereka.


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Agama Kristen adalah sebuah nama untuk nama bagian golongan atau sekte-sekte dalam agama ini. Misalnya, Gereja tradisonal mencakup agama Katolik, Ortodok Yunani dan Ortodok Mesir. Sedangkan Gereja Reformasi atau Protestan yang pecah menjadi puluhan sekte seperti Pantekosta, Adven, Bala Keselamatan, Injil Sepenuh, Bethel Hari Ketujuh, Yehova dan lain sebagainya. Teologi agama Kristen meyakini adanya trinitas (Tri Tunggal) yakni Bapa, Putera dan Roh Kudus.
2.       Rasul pembawa ajaran ini adalah Nabi Isa a.s. dan kitab suci bagi orang-orang Kristen sekarang terdiri dari dua bagian, yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru. Sakramen merupakan ritual keagamaan yang mana itu sudah menjadi suatu kewajiban bagi pengikut agama Kristen. Dalam agama Kristen ritual yang dilakukan adalah perjamuan suci dan pembaptisan.
3.      Mengenai tritunggal, Islam berpandangan bahwa tidak ada yang menyamai Allah dan Dia tidak terbagi-bagi kekuasaanNya dengan siapapun juga. Allah berdiri sendiri, tidak memerlukan bantuan dari siapa dan apapun juga. Ketuhanan Allah tidak karena diangkat atau dipilih bahkan dipaksa oleh siapapun. Menurut Al-Qur’an Nabi Isa tidaklah disalib, tetapi diserupakan seseorang kepadanya di mata orang banyak. Dalam keyakinan Islam Bibel versi sekarang merupakan hasil karya para pendeta Yahudi dan Kristen dan karenanya kitab-kitab itu bukan Wahyu Allah.


DAFTAR PUSTAKA

Ansari, Muhammad Fazlur Rahman. Islam dan Kristen dalam Dunia Modern. Jakarta: Bumi Aksara, 1998.
Ayoub, Mahmoud Mustafa. Mengurai Konflik Muslim Kristen dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2007.
Choiron, AH. Perbandingan Agama (Kajian Agama-agama dalam Perspektif Komparatif). Kudus: STAIN Kudus, 2009.
Jirhanuddin. Perbandingan Agama (Pengantar Studi Memahami Agama-Agama). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Masyhud, Imam Muchlas. Al-Qur’an Berbicara Kristen. ________: Pustaka Da’i, 1999.
Shalaby, Ahmad. Muqaranatul Adyan; Al-Masehiyah. Penerjemah: J. S. Badudu. Perbandingan Agama (Agama Kristen). Bandung: Al-Alma’arif, tt.
_______________.Pengantar Memahami Kristologi. Jakarta: Pustaka Da’i, 2004.
Sukardji dkk. Perbandingan Agama Jilid II. Jakarta: Azam, 1974.


[1] Imam Muchlas Masyhud, Al-Qur’an Berbicara Kristen, ( ________: Pustaka Da’i, 1999), hlm.41
[2] Ibid.
[3] Ibid., hlm. 42.
[4] Ibid.
[5] Jirhanuddin, Perbandingan Agama (Pengantar Studi Memahami Agama-Agama), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm.  118.
[6] Ibid.
[7] AH. Choiron, Perbandingan Agama (Kajian Agama-agama dalam Perspektif Komparatif) ,(Kudus : STAIN Kudus, 2009), hlm.124.
[8] Ibid.
[9] Ibid., hlm. 124-125.
[10] Ibid., hlm. 125.
[11] Ibid.
[12] Ibid., hlm. 118.
[13] Jirhanuddin, Perbandingan Agama ......, hlm.  107.
[14] Ibid.
[15] Ahmad Shalaby, Muqaranatul Adyan; Al-Masehiyah, penerjemah: J. S. Badudu. Perbandingan Agama (Agama Kristen), (Bandung: Al-Alma’arif, tt.), hlm. 137.
[16]  Sukardji dkk., Perbandingan Agama Jilid II, (Jakarta: Azam, 1974) , hlm. 142.
 [17]Ahmad Shalaby, Muqaranatul Adyan; Al-Masehiyah, penerjemah: J. S. Badudu. Perbandingan Agama (Agama Kristen)......, hlm. 137-138.
[18] Ibid., hlm. 138.
[19] Sukardji dkk., Perbandingan Agama ..., hlm. 146.
[20] Ibid., hlm. 147.
[21] Ibid., hlm. 148.
[22] Ibid.
[23] Ibid., hlm. 150.
[24] Jirhanuddin, Perbandingan Agama..., hlm. 110-111.
[25] Ibid., hlm. 112.
[26] Ibid., hlm. 112-113.
[27] Ibid., hlm. 113.
[28] Ibid., hlm. 120.
[29] Ahmad Syalaby, Pengantar Memahami Kristologi, (Jakarta: Pustaka Da’i, 2004), hlm.166.
[30] Mahmoud Mustafa Ayoub, Mengurai Konflik Muslim Kristen dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2007), hlm. 155.
[31] Sukardji dkk., Perbandingan Agama ..., hlm. 122
[32] Ibid., hlm. 123-124.
[33] Ibid., hlm. 123.
[34] Jirhanuddin, Perbandingan Agama....., hlm. 123.
[35] Ibid.
[36] Ibid.
[37] Muhammad Fazlur Rahman Ansari, Islam dan Kristen dalam Dunia Modern, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), hlm. 10.
[38] Ibid., hlm. 11.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar